DALAM MENULIS JANGAN PIKIRKAN TEORI DULU

Hallo teman-teman pengunjung blog Raja Menulis yang masih setia membaca artikel di blog yang masih baru ini.

Kali ini saya tidak tahu mau menulis apa. Keinginan menulis ini saya dapat setelah membaca artikel di blog sebelah tentang mencari ide menulis. 

Ide menulis menulis memang kadang sulit ditemukan. Padahal kalau kita peka terhadapt diri kita dan lingkungan tentu kita tidak akan kesulitan mencari ide.

Ide yang bisa dijadikan bahan tulisan sebenarnya telah tersedia di dalam diri kita dan lingkungan sekitar. Hanya saja untuk mendapatkan ide yang tersembunyi tersebut kita harus melatih kepekaan kita. 

Nah, peka inilah yang bisa dijadikan modal untuk mempermudah kita mendapatkan ide. Setelah ide tersedia penulis pemula seperti saya masih belum bisa bernafas lega pasalnya ide tersebut masih harus diolah agar menjadi tulisan yang enak dibaca.

Mengolah ide menjadi tulisan tidak kalah sulitnya dengan mendapatka ide itu sendiri. Disini kita kita harus membiasakan diri.menulis setiap hari. Semakin sering menulis maka kemampuan merangkai kata akan semakin berkembang. 

Bahkan bagi sebagian penulis yang sudah kenyang dengan dunia penulisan menulis tidak ubahnya berbicara via lisan. Untuk membuat tulisan dia hanya membutuhkan media untuk menulis apa yang ada di otaknya. Dengan waktu yang sangat singkat penulis yang sudah mahir akan mudah membuat tulisan.

Bila kita memahami kunci keberhasilan penulis senior tentu kita akan mudah menerapkan pada proses latihan yang kita lakukan. Dari banyak sumber yang saya baca bahwa menulis itu hanya membutuhkan pembiasaan. Bahkan teori menulis yang banyak dibahas dalam buku Bahasa Indonesia hampir tidak perlu dibaca oleh mereka yang masih nol kemampuan menulisnya. 

Bagi pemula sebisa mungkin hindari teori menulis itu. Yang paling penting bagi mereka adalah melakukan latihan merangkai kata sesering mungkin. Pada proses latihan yang lama tersebut penulis pemula akan menemukan sendiri bagaimana cara menulis yang benar. 

Hal ini bukan berarti saya menganggap bahwa teori menulis itu tidak ada manfaatnya. Tapi untuk tahap pemula yang seringkali menghadapi kendala sulitnya mengembangkan ide yang ada di otaknya tersebut teori belum memberi manfaat. Baru setelah dia mampu mengembangkan ide dan untuk memperbaiki hasil tulisan tersebut pemula perlu membaca dan mengetahui teori menulis yang ada di buku. 

Kalau bisa diibaratkan penulis pemula itu ibaratkan tembok. Sedangkan teori itu ibarat cat yang membuat tembok itu cantik. Jika tembok belum dibangun tentu tidak ada yang bisa diperbaiki. Cat tidak bisa betdiri sendiri. Ia perlu tembok sebagai tempat nya.

Jadi sebelum memperhatikan teori penulis pemula terlebih dahulu harus fokus pada bagianana membuat tulisan sesuai ide yang ada di kepalanya. Kalau ide yang ada di kepalanya tersebut tertuang dalam bentuk tulisan maka untuk memperbaiki tulisan tetsebut dia perlu ide.

Sampai disini saja coretan saya sampai jumpa pada pistingan selanjutnya.