BELI NASI UANG HILANG

Hallo teman-teman pengunjung raja menulis yang masih setia bersama saya. Kali ini saya akan menceritakan suatu hal yang mungkin tidak enak bagi saya. Kalau bagi teman-teman kayaknya enak-enak aja.

Barusan saya kelaparan mencari nasi kemana-mana gak nemu. Kebetulan saya pinginnya nasi purnama. Saya berada di daerah Buduran yang menjadi lumbung PKL nasi purnama.

Namun karena sudah tengah malam warung purnama di daerah buduran dan sekitarnya sudah pada tutup. Akhirnya saya terus menyusuri jalan mulai dari Pegerwojo menuju Pom Bensin sebelah utara masjid agung. Dari situ saya terus ke arah jalan raya Alun-alun belok kiri mencari tempat putar balik yaitu di jembatan layang Taman, Jenggolo. 

Banyangan saya di daerah Bluru dan kemiri biasanya ada. Namun prediksi saya meleset. Setelah sampai ternyata warungnya sudah tutup semua. Tapi saya masih belum putus asa. Saya terus mencari warung purnama. Kemudian dari Bluru tepatnya, perumahan Blukid saya terus le arah selatan sampai ke arah Depag. 

Dari situ saya menuju jalan raya setelah belok kiri dan berjalan terus akhirnya di jalan raya yang saya lewati ada ketemu warung purnama. Lega rasanya apa yang dicari-cari dari tadi ketemu juga. Setelah sepeda di parkir dan tanya pada orangnya, eh ternyata tellas alias habis. Kemudian pencarian saya berlanjut mengikuti arah jalan raya, tepat di depan RSUD timur jalan ketemu lagi dengan warung purnama. Kali ini tujuan tercapai. Kemudian saya mesan tiga bungkus karena ada dua teman saya yang nitip.

Sambil menunggu ikan di goreng saya berjalan menuju warung STMJ yang ada di sebelahnya. Saya mesan es karena kehausan setelah sebelumnya keliling mencari purnama.

Namun betapa kagetnya ketika uang di saku saya yang awalnya berjumlah 110 ribu tiggal 10 ribu. Saya berusaha mencari uang tersebut dan memberitahu penjual purnama nya bahwa uang saya 100 ribu hilang. 

Disamping eman, saya kepikiran karena nasi sudah dipesan tapi uang tinggal 7500 ribu. Sambil mikir bagaimana cara bayarnya mengingat antara buduran dan RSUD lumayan jauh. 

Akhirnya saya putuskan untuk membawa nasi tersebut tanpa bayar dan sebagai jaminannya adalah HP Samsung yang saya serahkan ke pemilik warung. Hal ini saya lakukan agar pemilik warung tenang dan tidak mikir macem-macem.